Pada musim panas 2024, tim praktik sosial “Clean Streams on All Islands” mengunjungi Universitas Udayana dan Universitas Konkuk di Indonesia. Kunjungan ini berfokus pada tema konservasi laut dan pembangunan berkelanjutan, serta melakukan diskusi mendalam, pertukaran, dan seminar akademis dengan para pemuda dari kedua universitas tersebut. Selama perjalanan, anggota detasemen berinteraksi dengan para pengajar dan mahasiswa dari kedua universitas, serta mendiskusikan isu-isu lingkungan yang menjadi kepentingan bersama atas dasar saling pengertian.
I. Pertukaran Pemuda: Meningkatkan Persahabatan dan Membicarakan Pembangunan Hijau
Pada tanggal 25 Juli, tim mengunjungi Universitas Udayana. Dipandu oleh relawan mahasiswa Universitas Udayana, para mahasiswa melakukan tur kampus. Dalam perjalanan, para mahasiswa dari kedua universitas berbincang dengan antusias dan saling memperkenalkan kehidupan kampus, budaya nasional, dan kampung halaman masing-masing, membentuk persahabatan yang mendalam.
Detasemen mengunjungi Universitas Udayana
Para anggota detasemen juga mengunjungi gedung-gedung jurusan lama dan baru di kampus, gedung utama kampus, perpustakaan, gedung laboratorium dan gedung-gedung kampus lainnya. Selama kunjungan ke laboratorium, para anggota melihat mahasiswa Universitas Udayana melakukan eksperimen, mencari literatur profesional tentang biologi kelautan, dan melihat ikan dari daerah tropis dengan mata kepala sendiri.
Ketika berkomunikasi dengan mahasiswa Universitas Udayana, anggota tim sangat merasakan kecintaan anak muda Indonesia terhadap laut dan beresonansi dengan mereka dalam hal perlindungan lingkungan. Interaksi lintas budaya ini tidak hanya memperdalam pemahaman kedua belah pihak di bidang konservasi laut, tetapi juga meletakkan dasar yang kuat untuk kerja sama dan pertukaran di masa depan.
II.Wawancara Kampus: Mendengarkan Suara Kaum Muda dan Mendiskusikan Tanggung Jawab Perlindungan Lingkungan
Pada tanggal 2 Agustus 2024, para mahasiswa mengunjungi Universitas Konkuk untuk melakukan wawancara kampus tentang konservasi laut dan pembangunan berkelanjutan. Wawancara dengan mahasiswa dan anggota fakultas Universitas Konkuk berlangsung di berbagai bagian kampus, dan wawancara dilakukan dalam suasana yang santai dan menyenangkan.
Wawancara di Universitas Konkuk, Indonesia
Wawancara didasarkan pada tema konservasi laut dan pembangunan berkelanjutan, serta pertukaran budaya dan pengenalan negara. Anggota tim mengundang narasumber untuk mengisi kuesioner tentang persepsi mereka tentang konservasi laut, dan hampir 50 data terkumpul, yang memberikan dukungan kuat untuk studi evaluasi selanjutnya. Pada saat yang sama, detasemen memberikan hadiah kecil kepada para narasumber yang diwawancarai dengan logo detasemen sebagai bentuk apresiasi.
III. Seminar Akademik: Berbagi Prestasi Akademik dan Membangun Air dan Kayu Bersama
Detasemen mengadakan seminar tentang konservasi laut dan pembangunan berkelanjutan dengan para pengajar dan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana. Asisten Peneliti Tan Jingbo, ketua tim, dan Profesor Wayan Nuarsa, Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, masing-masing menyampaikan pidato. Selama seminar, anggota fakultas Universitas Udayana mempresentasikan hasil penelitian fakultas tentang konservasi laut dan pembangunan berkelanjutan, yang mencakup topik-topik seperti pengendalian dampak kegiatan antropogenik terhadap lingkungan laut dan pengelolaan polusi lingkungan perairan. Para anggota detasemen mengetahui bahwa Universitas Udayana juga secara aktif terlibat dalam kegiatan penjangkauan masyarakat, termasuk promosi akuakultur berkelanjutan, pendidikan lingkungan, pelatihan akuakultur, dan pemberdayaan ekonomi.
Detasemen mengadakan diskusi dan pertukaran dengan Universitas Udayana
Kepala organisasi mahasiswa di Universitas Udayana memperkenalkan kepada staf dan mahasiswa Detasemen beberapa proyek sukarela mereka dalam mempromosikan perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia, termasuk pembersihan sampah di laut, pengembangan pertanian ramah lingkungan, estimasi potensi budaya dan pariwisata berbasis masyarakat, dan pemodelan ekosistem mangrove. Proyek-proyek ini menunjukkan kontribusi positif mahasiswa Universitas Udayana terhadap pembangunan hijau di Indonesia.
Tim juga memperkenalkan Proyek Sukarelawan Pembersihan Sungai dan Danau yang dijalankan oleh anggota tim dan berbagi konsep inti dari proyek tersebut, “Menggabungkan tenaga kerja sukarela dengan karakteristik profesional Departemen Elektronik, dan memberdayakan perlindungan lingkungan dengan pengetahuan profesional”. Proyek Pembersihan Sungai dan Danau berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan perlindungan lingkungan air, dan pada saat yang sama menginspirasi lebih banyak generasi muda di seluruh dunia untuk menaruh minat pada ilmu pengetahuan dan teknologi serta perlindungan lingkungan. Dampak sosial dan signifikansi pendidikan dari proyek ini dipuji secara luas oleh para mahasiswa dan pengajar di Universitas Udayana, yang menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap desain dan kontrol kapal tanpa awak tersebut.
Detasemen ini memperkenalkan proyek sukarelawan pembersihan sungai dan danau
Di akhir acara, para guru dan siswa dari kedua belah pihak berdiskusi secara mendalam tentang proyek bersama, bertukar cinderamata dan berfoto bersama.
Ringkasan
“Pada musim panas 2024, tim mengunjungi Universitas Udayana dan Universitas Konkuk di Indonesia untuk mempromosikan pertukaran mendalam dan kerja sama akademis antara kaum muda kedua negara di bidang konservasi laut dan pembangunan berkelanjutan, dengan hasil yang bermanfaat.
Di Universitas Udayana, para anggota tim melakukan pembicaraan dan diskusi yang bermanfaat dengan para pengajar dan mahasiswa mengenai isu-isu lingkungan, dan memperoleh pemahaman mendalam tentang hasil penelitian dan program sukarelawan di bidang konservasi kelautan. Selama kunjungan tersebut, kedua belah pihak tidak hanya meningkatkan persahabatan mereka melalui interaksi dan komunikasi, tetapi juga meletakkan dasar yang kuat untuk kerja sama di masa depan. Selama wawancara di kampus Universitas Konkuk, para anggota detasemen melakukan penelitian tentang situasi kesadaran konservasi laut melalui kuesioner dan berbagi konsep perlindungan lingkungan dengan para guru dan siswa.
Perjalanan pertukaran ini tidak hanya merupakan transfer pengetahuan, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab dan komitmen bersama dari pemuda kedua negara dalam konteks globalisasi: untuk menghadapi dunia dengan pikiran terbuka, untuk menanggapi tantangan dengan pemikiran inovatif, dan untuk melindungi lingkungan dengan tindakan praktis. Generasi muda berkontribusi dalam membangun lingkungan global yang lebih harmonis dan berkelanjutan dengan kebijaksanaan dan antusiasme.